Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Review: Kepunan - Benny Arnas

Gambar
Judul        : Kepunan Penulis     : Benny Arnas Penerbit   : PT. Grasindo Tahun      : 2016 Tebal       : 279 halaman Menemukan kembali buku karya Benny Arnas setelah setahun lalu sempat terbaca olehku si hijau “Tanjung Luka”, kembali membuncahkan rasa penasaranku. Pun hausku akan bacaan-bacaan berbau historis yang belakangan tak pernah alpa menarik perhatian. Lain dengan “Tanjung Luka” yang menegangkan dan penuh drama, Benny Arnas berhasil menyuguhkan roman yang apik dengan latar belakang  perang kemerdekaan era 1920-an. Aih, bila saja waktu bacaku kala itu tak terbentur dengan serentetan agenda yang tidak mungkin kutinggalkan, yakinlah aku akan melahap “Kepunan” hanya dalam beberapa jam. Kepunan . Kali pertama mendengarnya, tak terbesit sekalipun untuk mencari-cari maknanya—seperti yang biasa kulakukan. Kubiarkan saja lembar-demi lembar yang kulalui menjawab rasa penasaran yang kutangguhkan itu. Kisah ini, kalau boleh kusebut begitu, diawali dengan sebuah sur

REVIEW Bumi Manusia-Pramoedya Ananta Toer

Gambar
Judul      : Bumi Manusia Penulis    : Pramoedya Ananta Toer Seri         : Tetralogi Pulau Buru Tahun     : 2005 Penerbit  : Lentera Dipantara Jumlah halaman: 532 halaman Awalnya saya urung memulai Tetralogi Pulau Buru, maka saya memulai dengan Gadis Pantai. Gadis Pantai menjadi  historical fiction kedua yang saya baca setelah Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan yang tak kalah legendaris. Membaca novel sejarah bagi saya merupakan fase mendewasakan bacaan saya--tak melulu soal metropop atau romance. Novel-novel dan Roman karya Pramoedya yang sudah mashur rupanya menarik perhatian saya. Ditambah pula oleh ulasan-ulasan dan diangkatnya Bumi Manusia dalam teater "Bunga Penutup Abad". Roman "Bumi Manusia" berlatar Hindia di masa kolonialisme Belanda. Minke, seorang siswa H.B.S., merupakan pribumi terpelajar--suatu yang langka pada masanya. Kisah ini dibuka dengan pertemuan Minke dengan Indo cantik yang lebih suka menyebut dirinya pribumi bernama An

"Tentang Kamu": Kesederhanaan Hati

Gambar
Tentang Kamu by Tere Liye Membaca buku-buku karya Tere Liye, terlepas dari segala pro dan kontra-nya, adalah sebuah langkah pendewasaan bacaan bagi saya. Tere Liye yang memang menyasar pasar remaja dan pemula sukses menyajikan setiap karyanya dengan apik. Pun dengan "Tentang Kamu", Kisah Zulkarnaen menelusuri seluk beluk kehidupan Sri Ningsih menjadi perjalanan panjang yang membuat saya sulit meletakkan buku ini. Sri Ningsih dengan karakter "malaikat" dan jauh dari kehidupan borjuis meski hartanya melimpah membuat saya bertanya-tanya: masih adakah manusia-manusia macam itu hari ini? Secara keseluruhan, alur novel ini cenderung mudah ditebak. Namun, sebagai bacaan ringan novel ini sangat menghibur dan sarat akan makna kehidupan. View all my reviews