Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Pengalaman Berburu PTN dan PTK: USM STIS 2016 Tahap 2 (PSIKOTEST)

Gambar
Holla! Akhirnya bisa ngeblog lagi di tengah sibuknya jadwal kuliah. Kali ini, saya akan berbagi pengalaman tes masuk Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) 2016 yang saya lalui berbulan kemarin. Actually, saya nulis ini karena dulu waktu mau USM saya juga nyari-nyari info ini tapi nihil. Setelah lulus USM STIS Tahap 1 (Matematika dan Bahasa Inggris),tahap selanjutnya adalah PSIKOTEST.  Tes Psikotest STIS itu menurut saya adalah tahap yang paling horror. Menakutkan dalam artian, semuanya itu serba kejutan. Kita gatau model test apa aja yang akan diberikan. Lebih lagi, kita juga gatau sistem penilaiannya gimana dan yang kepribadiannya seperti apa yang diterima. Tapi, sebenarnya psikotest bisa dipelajari dan penuh dengan intrik. Bisa lah ya, lihat-lihat buku di gramed atau ngerjain contoh-contoh soal di internet. Gimana sih model soal psikotest STIS 2016? Ini nih  yang dicari-cari. Btw, soal-soalnya semua dikumpulkan, jadi gabisa download di internet ya. Kira-kira seperti inilah m

Pengalaman Berburu PTN dan PTK: USM STIS 2016

Holla! Baru sempat ngeblog lagi setelah sebulan kemarin sibuk banget dengan acara kampus tercinta. Kali ini saya pengen berbagi pengalaman tentang gimana sih Ujian Saringan Masuk (USM) STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik) itu. STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik) adalah perguruan tinggi kedinasan di bawah Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia. STIS adalah salah satu PTK yang diminati banget sama siswa-siswi SMA karena untuk prodi D4 memang hanya dibuka untuk lulusan SMA. STIS membuka prodi D3 dan D4 untuk tahun 2016 ini. Nah, untuk Prodi D4 pada tingkat 2 nantinya akan dijuruskan ke : -D4 Statistika à Statistika Ekonomi – Statistika Kependudukan -D4 Komputasi Statistik Setiap tahunnya STIS menerima kurang lebih 500 orang mahasiswa-mahasiswi terbaik (tergantung pada kebutuhan BPS juga). Untuk tahun ini, jumlah seluruh angkatan 58 adalah 526 orang yang terdiri atas prodi D-IV Ikatan Dinas, DIV Tugas Belajar, dan Prodi D-III. Kenapa harus masuk STIS?

Pengalaman Berburu PTN dan PTK: USM PKN STAN 2016 (Part 3)

Holla! Bertemu lagi masih di segmen yang sama yaitu berburu kuliahan. Jangan bosen-bosen ya xD Nah, sekarang next step: USM PKN STAN 2016. Bagi yang belum tahu PKN STAN itu Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Itu lho Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) yang diincar ratusan ribu anak Indonesia. Tahun 2016 sendiri jumlah pendaftarnya mencapai lebih dari 100.000 (orang semua loh-_-). USM STAN dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2016. Serius loh. Waktu itu, pengumuman SNMPTN tanggal 9 Mei 2016. Jadii, setelah UN selesai ato pertengahan April-Mei saya langsung tancap gas untuk melanjutkan belajar USM STAN dan STIS yang sempat tertunda oleh UN. Kok bisa milih 2 PTK? Akan dijelaskan pada part selanjutnya. Saat itu, saya menyiasati waktu yang sangat singkat dengan mengefisienkan materi yang akan saya pelajari. Seperti yang kita tahu, materi SBMPTN terdiri atas TKPA dan TKD ( dalam hal ini saya memilih SAINTEK). Mata uji USM STAN adalah TPA dan BAHASA INGGRIS.

Pengalaman Berburu PTN dan PTK (Part 2: SBMPTN)

Gambar
Holla! Sekarang mari kita lanjutkan ke part ke dua: SBMPTN. Perjuangan dimulai kembali! Setelah pengumuman SNMPTN tanggal 9 Mei 2016—saya dinyatakan tidak diterima.  (Read: Part 1 ) Saya mengalami hari-hari yang membuat saya down dan kehilangan semangat belajar. Kecewa, namun tidak berlarut-larut karena saya sudah memasrahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. Hal yang pertama kali saya fikirkan setelah membuka pengumuman adalah tentu: daftar SBMPTN. SBMPTN tahun ini dilaksanakan tanggal 31 Mei 2016 (wtf, waktu itu sudah tanggal 9) -_- artinya tinggal 22 hari alias 3 minggu! Bisa gak ya belajar the whole materi SBM dalam waktu sesingkat itu sementara buat belajar UN aja memakan waktu hampir 6 bulan? Tapi Alhamdulillah, saya sadar dan bersyukur sekali waktu awal masuk kelas 12 saya buka-buka web zenius dan baca hampir semua artikel tips belajar UN dan SBMPTN. Singkatnya isinya begini, cara belajar yang lebih baik untuk anak kelas 12 adalah BELAJAR SBMPTN dari awal

Pengalaman Berburu PTN dan PTK (Part 1: SNMPTN)

Holla! Long time no post :’) Akhirnya punya waktu untuk blogging-blogging ceria lagi. Yup. Kali ini aku berbagi pengalaman nyari kuliah yang baruu aja kuselesaikan kemarin dengan penuh perjuangan. Let’s start. Waktu itu awal bulan Februari 2016, teman-teman kelas XII lagi sibuk-sibuknya (lebih banyak galaunya) ngurusin SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Bagi yang belum tahu, SNMPTN itu seleksi masuk yang pakai nilai rapor kalian mulai dari semester 1-5. Rumornya sih, yang diprioritaskan adalah nilai mapel UN. Memang benar, SNMPTN mempertimbangkan peran alumni dan kualitas lulusan SMA asal. Namun menurut pengalamanku, itu bukan harga mutlak. Banyak ko kakak-kakak dan teman-temanku yang masuk jurusan yang gaada ‘pendahulunya’. Tapi, rumor tetaplah rumor. Sistem penilaian SNMPTN tetap misterius. (Bagi yang pengen tahu sistem dan persyaratan bisa cek: www.snmptn.ac.id ) Lalu pilihanku jatuh pada 1. Pendidikan Dokter-FK UNDIP, 2. Ilmu Gizi-FK UND

Pada Akhirnya

Pada akhirnya apa yang sudah dimulai harus kita akhiri. Tak ada yang abadi, pertemanan dan persahabatan akan diakhiri oleh waktu yang begitu bersemangat membayangi setiap langkah kita. Pada hari ini, kita harus mengakhiri masa ulat kita, lantas berjalanlah kita menuju fase baru: kepompong. "Merantaulah, maka kau akan mendapatkan pengganti kawan." Tak akan lama lagi, semua akan berakhir dengan indah. Semoga. Semoga fase ini menjadi masa yang indah untuk kelak kita kenang. Meski sendiri masih menjadi pilihan terbaik. Semoga kelak akan ada kawan yang datang, tak sekadar membayangi namun mengiringi langkah ini. Pada akhirnya waktu melangkah lebih cepat Bayang-bayang mulai terinjak, Hari sudah mulai siang, Kawan. Fajar kita tengah ditelan bulan.