Tidak Penting Untuk “Be The Best”
Baru-baru ini, saya membaca sebuah artikel dari website www.billyboen.com. Perlahan, saya sadar, ternyata benar juga apa yang dituliskan Billy dalam artikel itu. Tidak penting untuk BE THE BEST. Berikut ini, artikel yang saya kutip.
Dari kecil, kita sudah disarankan untuk memiliki naluri berkompetisi
yang tinggi. Buktinya? Sejak SD kelas 1, di kelas ada yang namanya
ranking; yang mendapatkan nilai tertinggi di kelas, biasanya dibilang
paling pintar, karena dia ranking 1. Nilai tertinggi kedua, mendapat
ranking 2, dan seterusnya.
Sejak kecil pula, kita ditempa dengan pekerjaan rumah (pe-er) dan
ulangan-ulangan. Hampir seluruhnya, adalah tugas individu. Yang
menyontek, jelas akan dihukum.
Tapi, apakah yang kita dapatkan dari sistem pendidikan ini adalah
yang terbaik untuk kehidupan nyata ketika kita sudah tidak duduk di
bangku pendidikan formal?
Menurut saya, untuk menjadi yang terbaik diantara banyak orang itu
tidak penting. Yang penting, adalah bagaimana kita untuk selalu bisa
berusaha untuk melakukan yang terbaik (dari kapasitas / kemampuan diri
kita sendiri). Di twitter, seringkali saya bilang “Tidak penting untuk
menjadi yang terbaik, yang penting untuk selalu melakukan
#YourAbsoluteBest.”
Kenapa menurut saya tidak penting untuk menjadi yang terbaik? Begini ilustrasinya, ketika seorang Matt Damon diminta untuk membintangi sebuah film, di hari pertama hingga hari terakhir syuting film tersebut, apa yang menjadi fokus dibenaknya:
Kenapa menurut saya tidak penting untuk menjadi yang terbaik? Begini ilustrasinya, ketika seorang Matt Damon diminta untuk membintangi sebuah film, di hari pertama hingga hari terakhir syuting film tersebut, apa yang menjadi fokus dibenaknya:
- Saya harus menjadi pemain film terbaik di Hollywood! Saya harus menang Oscar!
- Saya harus berusaha semaksimal mungkin untuk memerankan peran ini sebaik mungkin, dari hari pertama syuting hingga selesai!
Yang mana? Saya yakin, dia fokus yang ‘b’. Dia tidak fokus harus
menang Oscar. Dia tidak fokus untuk menjadi yang terbaik dari semua
bintang film Hollywood yang ada. Dia fokus untuk melakukan yang terbaik
dari dirinya sendiri. Kalau dia melakukan ini dan nantinya dia
dinominasikan dan ternyata menang Oscar, ya sudah sepantasnya! Tapi,
kalau dia tidak dinominasikan dan tidak menang Oscar pun, lalu, apakah
dia langsung kita cap sebagai pemain film yang buruk? Atau, sebagai
pemain film yang tidak lebih bagus dari Johnny Depp, George Clooney,
Brad Pitt, dan sebagainya? Jelas tidak!
Dan, for your information, di sekolah internasional dari SD,
tidak ada sistem ranking di kelas! Pekerjaan rumah (pe-er) dan
ulangan-ulangannya pun lebih banyak yang kerja kelompok dibandingkan
yang untuk individual. Menurut saya, ini lebih masuk akal, kenapa?
Karena di kehidupan nyata di karir maupun dunia bisnis, mana ada yang
kerja sendirian? Kesuksesan sebuah perusahaan, bukan dan tidak pernah
ditentukan oleh satu orang.
Lalu, apakah kita tidak perlu dididik untuk memiliki naluri
berkompetisi? Perlu! Di sekolah internasional, para murid dibagi per
kelompok untuk mengerjakan pe-er dan ulangannya. Dan, kelompok mereka
di-ranking-kan. Ini lebih ‘dekat’ dengan realitas kan? Layaknya sebuah
perusahaan, di dalamnya ada kerjasama tim, kalau mereka mampu perform
dengan baik dan mengalahkan tim di perusahaan lain, ya perusahaannya
menjadi yang terbaik.
Dari kecil hingga lulus SMU, ayah saya tidak pernah sekalipun meminta
saya untuk menjadi yang terbaik di kelas. Tidak pernah. Dia hanya
selalu meminta saya untuk berusaha sebaik mungkin. Mungkin, ini yang
perlu dipesankan ke anak-anak kita, juga untuk diri kita di dalam
berkarir atau menjalankan bisnis kita.
Saya akan tutup tulisan ini dengan satu motto: “BE THE BEST YOU CAN
BE”. Ini adalah motto US ARMY, militer Amerika Serikat. Ingat, motto
mereka bukan: “BE THE BEST SOLDIER YOU CAN BE” loh ya! Mereka tidak
bilang untuk menjadi tentara terbaik, tapi jadilah yang terbaik dari
dirimu.
See you ON TOP!
Billy Boen
Komentar
Posting Komentar