Puisi (11): Embun dan Korek Api
Embun dan Korek Api
(Farakh Khoirotun
Nasida)
Aku
hidup sebagai setetes embun
Sebulir
saja di tepian daun
Merefleksi
mentari, mengekalkan pagi
Mencipta
lukisan bergradasi bernama pagi
Hanya
sementara saja
Detik
berikutnya aku akan dibawa pergi oleh udara
Menemui
sebuah akhir dari wujudku yang memang fana
Hanyut
dan menemukan sendiri arahku bermuara
Aku
hidup sebagai sebatang korek api
Menyatu
bersama nyala yang hanya akan padam bila aku mati
Atau
terus diam di tempat yang berarti tak pernah hidup sama sekali
Maka
aku memilih untuk pernah hidup bersama api
Hanya
sementara saja
Biar
saja aku hancur bersamanya
Biar
saja asal hidupku tak sia-sia
Biarkan
saja
Komentar
Posting Komentar