Puisi (8): Malam
Malam
Oleh Farakh Khoirotun
Nasida
Senja
telah kembali kepada peraduan
Malam
mulai melarutkan diri
Menenggelamkan
bintang dan bulan dalam hitam
Membentuk
refleksi luar biasa yang tergulung oleh debur ombak
Malam
mulai melarutkan satu demi satu insan dalam lelap
Menggulung
mereka dalam hening yang bertahan hingga fajar tiba
Sesekali
memberi maya atas pikiran yang mereka bawa
Meniupkan
bahagia, juga menimbulkan luka
Lantas
hembusan angin malam mendekapku
Hening
semakin menyelimuti
Hanya
jangkrik yang sesekali lancang memecah diam
Selanjutnya
hanya sepi saja
Satu
dua lampu mulai berganti dengan remang kekuningan
Meminta
diri untuk segera larut dalam maya
Maya
yang dengannya aku mulai bermimpi tentang bahagia
Maya
yang bersamanya aku mengikis luka
Komentar
Posting Komentar